Senin, 30 Mei 2011

"DALAN NI RASOKI"

#SELAMAT MALAM TAPANULI#
(Menyimak Tanya Jawab Sekitar Rezeki)
______________________________________________





Para kawan....!
Berikut ilustrasi seputar mencari rezeki dalam tinjauan agama.
Tanya jawab ini disusun guna menambah variasi penyajian informasi :

Mencari rezeki adalah persoalan hidup kita sehari-hari yang kadang membawa
kebingungan, prustasi dan emosi. Kadang kita tidak yakin apakah hari ini
dapat rezeki atau tidak. Kira-kira begitulah gambaran kehidupan wiraswasta ini

Ketika tidak yakin maka malas, mardocak, galesong, barnit, buncut, bakut,
centeres, sude siala sude siolu menjadi bagian dari hidup.

Lewat tulisan ini, penulis ingin berilustrasi dengan Si Rasoki, mengenai “Jalan Rezeki”
ditinjau dari sisi agama. Ilustrasi dalam bentuk diskusi di  “Kode Kopi Sauk Tujae
Sauk Tujulu” di par sabolas Tapsel

Hasilnya sebagai berikut (Bahasa Saro Melayu+Angkola)

Si Rasoki   : Jadi...!  Judulnya diskusi inikan jalan, apakah maksudnya
               rezeki itu ijalahi di dalan (seperti mang ojek) atau di
               padalan/ada yang menjalankan rezeki atau cara mencari
               rezeki yang merupakan jalan ? idia do nabotul

Penulis : Jelas mattong cara/jalan yang harus dilaksanakan munusia
               dalam mencari rezeki di dunia, seperti yang dijanjikan Allah
               SWT dalam firmannya :
               “Barang siapa yang bertaqwa pada Allah niscaya dia akan
               mengadakan baginya jalan keluar. Dam memberikan rezeki
               padanya dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Barang
               siapa bertawaqqal pada Allah niscaya dia akan mencukupkan
               keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan jalan yang
               dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah menetapkan keten
               tuan bagi tiap-tiap sesuatu”. (Ath. Athalag 2-3).

Si Rasoki :  Ayat ini sudah sering saya dengar, tapi dalam hal memahami
               dan melaksanakan itu yang susah. Dari dulu saya sudah tahu
               rezeki itu Tuhan yang ngatur kita hanya perlu berusaha.

Penulis : Betul itu, tapi kalau hanya sebatas itu pengetahuannya terlalu
               dangkal itu. Ibarat air pengetahuanmu itu hanya sebatas “ToT”
               Seharusnya sebatas “PucoT” baru disebut benar-benar paham.
               hahahahaha....

Si Rasoki  : Bikinlah dulu pemahaman yang jelas, sehingga saya bisa be-
               nar-benar Haqqul Tauhid dan Haqqul Yakin mengenai masalah
               rezeki ini ?

Penulis : Pada firman tersebut jelas ada dijanjikan, barang siapa yang
               bertaqwa pada Allah maka akan diberikan rezeki padanya dari
               arah yang tidak disangka-sangka.

Si Rasoki :  Jadi, samalah artinya jalan rezeki kita akan ada jika kita bertaq
               wa kepadaNya. Atau kita menjadi susah karena kita tidak ber-
               taqwa kepadanya ?

Penulis : Menurut ayat tersebut seperti itulah. Tapi beranikah kita manya-
               takan diri kita sudah bertaqwa. Sudah benar-benar kita mampu
               memenuhi kereteria sebagai orang yang bertaqwa. Jika saya
               yang bertanya, apakah si Aha-an (sebagai perwakilan orang
               kaya) menjadi kaya karena dia sudah bertaqwa ?

Si Rasoki  : Logikanya, yah seperti itulah.

Penulis : Menurut penulis logikanya, tidaklah sesederhana itu, masih ba-
               nyak hal lain, yang perlu dilaksankan baik sebagai perintah dari
               Allah SWT, maupun sebagai ikhtiar dari manusia.

Si Rasoki  : Maksudnya, taqwa itu adalah salah satu jalan untuk mendapat-
               kan rezeki yang harus dilaksanakan manusia.

Penulis : Yah, jalan lainya dari segi ikhtiar untuk mendapatkan rezeki se-
               perti kerajinan, disiplin, kerja keras, sabar, teknik atau strategi
               kita dalam menjalain hubungan harmonis antara sesama atau
               dalam keluarga.

Si Rasoki  : Wah, kalau begitu. Perpaduan antara taqwa dengan ikhtiar di
               atas akan memudahkan jalan rezeki. Begitu pemahaman saya.

Penulis : Botul mai, tapi pendidikan, pengetahuan dan pengalaman akan
               mempengaruhi perpaduan tersebut. Artinya jika kita tidak mam-
               pu mengadakan perobahan pada jalan-jalan rezeki tersebut
               maka rezeki kitapun bisa “letlet sai” dari taon tu taon. Biado ?

Si Rasoki  : Biado hudokkon ?

Penulis : Dokkon sidokkononmu.

Si Rasoki  : Sebenarnya, banyak ayat lainnya yang berhubungan dengan
               jalan rezeki, begitu juga dengan hadistnya.

Penulis : Betul itu, tapi kita pahamilah dulu satu-satu, baru yang beriku
               tnya. Artinya Haqqul Yakin dululah bahwa rezeki kita ada di
               dunia ini. Dan kita akan mendapatkannya jika kita melalui
               jalan rezeki yang telah ditetapkanNya.

Si Rasoki : Bagaimana mengenai hal lainnya untuk memudahkan dalam
              memperoleh rezeki ?

Penulis : Antara lain ; melaksanakan Sholat dhuha, bersedekah atau se-
              gala sesuatu yang ada hubungannya dengan ibadah dalam
              kelancaran memperoleh rezeki. Bahkan dukungan do’a juga
              perlu untuk kelancaran jalan rezeki ini.

Si Rasoki  : Cukuplah sudah. Pahamlah aku itu.

Penulis : Cukuppun jadi. Wassalam, mari kita akhiri dengan membaca
               do’a penarik rezeki dari segala penjuru.

Si Rasoki  : Maripun jadi. Mana dia do'anya ?

Penulis : Indon...! bacamama.

Si Rasoki : Ngak ada...!

Penulis : Cobala dulu lihat. Kalau ngak diatas dibawanya itu. Uda dikirim tadi.

Para kawan....! Selamat mencari rezeki kembali, jika  lebaran  sudah dirasa usai.
Imajo tusi. Selamat malam....!
________________________________________________________________
Sejak diposting sampai 22 Agustus 2012  di lihat 11 kali.


PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork PopCash.net PopCash.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah Islam di Thailand

 Sejarah Islam di Thailand Masjid Surat Thani Thailand  *Pemahaman Awal Islam di Thailand mempunyai sejarah tersendiri yang bisa dibilang tr...